Pertama dan Berharga: Ikut Lomba Debat Mahasiswa

Saya punya cita-cita, ada beberapa hal yang harus saya laksanakan sebelum melepas gelar mahasiswa September/Oktober nanti. Cita-cita ini cukup simpel, dan cita-cita ini pun belum pernah saya lakukan sebelumnya. Ia butuh keberanian lebih untuk melakukannya. Ya, cita-cita itu adalah mengikuti perlombaan debat mahasiswa. Seumur-umur jadi mahasiswa, nggak pernah sekalipun saya mengikuti lomba sejenis ini. Karena apa? Karena saya merasa itu bukan passion saya, dan saya tidak memiliki public speaking yang bagus untuk menentang pendapat orang lain atau mempertahankan pendapat saya sendiri dalam berdebat.

Namun begitu, bukan berarti saya alergi dengan debat mendebat. Pada suatu hari, saya melihat informasi di Facebook, bahwa akan ada lomba debat mahasiswa di FKIP, yang mana ia adalah rangkaian kegiatan terakhirnya BEM FKIP bertajuk Grand Show Star FKIP 2012. Meski banyak lomba yang ditawarkan, entah kenapa saya tersentuh untuk mengikuti lomba debat mahasiswa ini, disamping saya juga mengikuti lomba guru inspiratif. Dengan tekad kuat, dengan persiapan minim, dengan tidak memiliki pengalaman berdebat, akhirnya pada suatu malam saya meniatkan hal itu. Sejenak berpikir, siapa lagi dua orang yang akan bergabung dengan saya membentuk tim debat yang solid dan kuat?

Nalar pikiran saya tertuju kepada kak Ruth dan Maya, serta Dimas. Ternyata ajakan saya kepada mereka untuk mengikuti lomba debat berujung pada persetujuan, kecuali Dimas, dia nggak bisa ikut karena banyak kerjaan yang menanti. Pada akhirnya setelah saya meyakinkan kak Ruth dan Maya untuk ikut lomba ini, kami pun bertemu di FKIP. Siang menjelang sore di FKIP itu juga dihadiri Dedi, our debate advisor, kami pun berdiskusi mengenai materi debat dan beberapa hal yang harus dicari fakta dan datanya terkait tema debat (meskipun itu sedikit bergeser ke mosi sebenarnya). Dibantu dengan Dedi, si anak yang sudah malang melintang di dunia perkancahan debat konstitusi hukum, plus semangat kak Ruth yang giat mencari informasi dan pengen balik modal (haha..), lalu semangat anak muda si Maya yang malang melintang ngerjain tugas sambil ngerjain materi debat, akhirnya saya pun percaya diri. Ya, melaksanakan misi yang baru pertama kali saya ikuti sungguh tidak mudah.

Meski kata orang saya sudah senior, sudah sering pergi kemana-mana, sudah sering ikut lomba, namun entah kenapa lomba debat yang tingkat fakultas saya ini ketar-ketirnya minta ampun. Kenapa? Tentu saja karena ada perasaan was-was takut nggak bisa memberikan yang terbaik, dengan di satu sisi saya lumayan lama menjadi mahasiswa. Pun pengalaman mengikuti debat sama sekali nggak ada. Nggak pernah ikut debat bahasa Inggris malah! Wajar bukan kalau saya takut, cemas, dan minder? Orang lain nggak tahu itu, tapi saya mengalaminya. Ketika kak Ruth, Maya, dan Dedi mengetahui hal ini dan saya mengutarakan ke mereka, jawabnya adalah saya harus menghilangkan perasaan itu, harus fokus, dan jangan malu-maluin sebagai senior šŸ˜€ Sebenarnya agak nggak nyambung sih, tapi mau nggak mau saya memang harus mengikui kata mereka. Dengan persiapan selama empat hari, tibalah saatnya lomba debat. Eng ing enngggg…

Well, senin kemarin, 25 Juni 2012, akhirnya impian saya mengikuti lomba debat mahasiswa sebelum wisuda terkbaul haha.. Tampang muka deg-degan nggak bisa dihilangkan dari raut muka saya. Sebaliknya kak Ruth dan Maya justru tenang-tenang saja lho. Berkali-kali saya meyakinkan diri sendiri bahwa semua akan berjalan lancar dan baik-baik saja. Kami memiliki persiapan yang cukup matang dan materi tema debat yang terlebih dahulu telah dikuasai. Akhirnya lomba debat hari itu dimulai. Kami sebagai tim affirmative mendapatkan giliran ronde pertama dengan tema Anggaran Pendidikan Sudah Cukup Tinggi, Namun Masih Perlu Dinaikkan. Dan kami merupakan tim pro! Yang artinya terlihat mudah untuk menyampaikan gagasan bahwa dengan segala keterbatasan dan kuran meratanya pendidikan di Indonesia ini, APBN dalam bidang pendidikan harus dinaikkan menjadi lebih dari 20,2% !!! Setelah tim kami dan tim lawan menyampaikan gagasannya (saya menjadi pembicara kedua pada ronde pertama ini), saya pun lega selega-leganya haha.. Misi tuntas, pikir saya. Meski begitu, tim kami harus menunggu pengumuman, apakah maju ke babak final yang akan diselenggarakan hari itu juga atau tidak. Setelah menunggu beberapa jam, panitia pun mengumumkan bahwa tim kami berhasil maju ke babak final lomba debat! Sungguh sebuah syukur yang tak terkira yang saya panjatkan kepada Allah Swt J He gives me more than that I want in my life. Saya hanya ingin merasakan lomba debat ini saja, tidak terlalu berharap menang, namun Ia membuat tim kami maju ke babak final. Thank you so much, Dear God..

Kami menjalani babak final dengan perasaan siap. Kala itu mosi yang diambil adalah Perlunya LSM Pendidikan Dalam Memeratakan Pendidikan di Indonesia. Dan tim kami masih berada pada bagian affirmative (pro). Lagi-lagi saya bersyukur, hehe.. Saya dan teman-teman menyiapkan banyak ide dan gagasan, serta fakta bahwa LSM pendidikan turut andil dalam memeratakan pendidikan di Indonesia, contohnya Indonesia Mengajar, Care Indonesia, Satoe Atap, Indonesian Future Leaders, dan lainnya. Tim lawan yang salah satunya adalah anggota SIJ (Wika), juga nggak kalah bagus. Mereka semakin memperkuat argumennya dengan bukti-bukti bahwa LSM tidak diperlukan dalam memeratakan pendidikan di Indonesia. Debat mahasiswa pun memanas. Hari itu cukup terik, bikin mata pengin menutup sejenak saja. Namun kami harus memberikan yang terbaik, and we did it!

Dedi bilang kalo tim kami bagus banget. Argumen-argumen yang dibangun pas dan mantap. Saya agak sedikit senang mendengarnya. Di sisi lain, saya, kak Ruth dan Maya, bahagia telah menuntaskan lomba debat ini. Kami pun mengkhawatirkan hasil lomba debat ini. Kak Ruth pikir, kalo tim kami nggak menang, maka mukalah taruhannya, haha..karena kami berdua sama-sama senior yang mungkin agak lama kuliahnya šŸ˜€ Dan berkompetisi dengan mahasiswa semester bawah tentu harus menumbuhkan wibawa yang baik sebagai mahasiswa yang agak lama menyelesaikan kuliah, haha..ini menurut pendapat kak Ruth lho. Akhirnya lomba yang dijurikan oleh mas Dion, kak Evi, dan juri satunya lagi yang saya lupa namanya itu berakhir. Kami pulang masing-masing keĀ  rumah, dan menunggu hasil akhir lomba debat yang bakal diumumkan pada 27 Juni (yakni hari ini). šŸ™‚

Dedi, saya, dan Maya, minus kak Ruth nih šŸ™‚

Hari ini, 27 Juni, membuat saya bersyukur. Setelah sekian lama nggak ikut kompetisi di kampus, saya mendapatkan anugrah terindah dari Allah Swt. Gara-gara ikut acara GSS FKIP ini, saya bisa foto bareng dengan Julian Idol (wuidihhhh, putih banget dan cakep banget haha..). Gara-gara ikut acara ini, stand Sahabat Ilmu Jambi dapat banyak tanggapan positif, banyak relawan yang mendaftarkan dirinya sebagai kakak asuh, dan beberapa mahasiswa menjadi anggota klub buku SIJ. Terima kasih banyak ya bagi relawan SIJ yang sudah bersedia menjaga stand selama dua hari ini J Selain itu, pengumuman lomba debat mahasiswa dan lomba guru inspiratif membuahkan hasil terbaik. Alhamdulillah, ketika sore tadi diumumkan pemenang lomba guru inspiratif, saya mendapatkan Juara III, disertai piala kecil nan mungkil, sertifikat, dan uang (yang menyusul). Agak keder juga sih naik ke atas panggung, dilihatin mahasiswa muda-muda, sedangkan saya lumayan tua haha.. Well, ketika pengumuman Juara I lomba debat mahasiswa diberikan kepada tim kami, saya terlonjak gembira. Alhamdulillah, doa kami dikabulkan olehNya. Saya, yang baru pertama kali ikut debat, langsung diberikan kebahagiaan oleh Allah Swt menjadi tim yang mendapatkan Juara I bersama kak Ruth dan Maya. Meski tadi hanya ada saya, Maya, dan Dedi, minus kak Ruth, kami menyambutnya sukacita. Saya dan Maya pun berterima kasih kepada Dedi, dia memberikan masukan luar biasa bagi kami yang minim pengalaman debat ini.

Guys, kadang kita nggak tahu rencana Tuhan. Saya yang baru kepikiran untuk ikut debat tahun ini ternyata diberikan kemudahan olehNya. Saya yang hanya ingin menuntaskan impian sebelum tamat menjadi mahasiswa ternyata diberikan karunia yang lebih dari sekedar permintaan saya. Ya, saya dan teman-teman merasakan menjadi peserta lomba debat. Bukan hanya itu saja, kami membawa pulang hasil jerih payah selama empat hari dengan satu piala dan tiga sertifikat. Allah swt memberikan yang lebih untuk saya. Ketika saya meminta satu, ternyata Dia kasih tiga! Jerih payah ini memang bener adanya dalam mantra Man Jadda Wa Jadda dalam novel Negeri 5 Menara, dimana ketika kita berusaha dengan sungguh-sungguh, maka hasilnya akan baik. Well, saya telah membuktikannya dan ini nyata di kehidupan saya. Allah Swt sangat baik kepada saya, kepada setiap apapun yang saya harapkan dan cita-citakan. šŸ™‚

Ada Cerita Di Balik Duta Bahasa 2012

ā€œKamu bisa bahasa apa?ā€ tanya sang penguji kepada saya.

Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā  ā€œKarena saya asli Palembang dan berasal dari suku Komering, saya bisa bahasa Komering, dan karena saya menetap di Jambi sudah sejak lama jadi saya pun bisa berbahasa Melayu Jambi,ā€ jawab saya.

Dialog tersebut saya alami ketika mengikuti pemilihan Duta Bahasa Jambi 2012 beberapa waktu lalu. Selama tiga hari mengikuti pemilihan Duta Bahasa ini (4-6 Juni), saya mendapatkan pengalaman baru yang tidak dialami sebelumnya. Meskipun sebelumnya pada 2009 lalu saya sempat mengikuti ajang ini (meski hanya sampai tahap finalis), tetapi atmosfir Duta Bahasa tahun ini lebih baik daripada tiga tahun lalu. Atmosfir tersebut terlihat dari pertanyaan yang diajukan juri hingga catwalk di atas panggung. Oh well, catwalk di atas panggung lah yang sejujurnya bikin saya ketar-ketir!

Tulisan ini bukan ingin menyombongkan diri ya sodara-sodara, tapi lebih kepada sharing ilmu atas apa yang saya rasakan dan dapatkan ketika mengikuti Duta Bahasa Jambi 2012. Hari pertama, 4 Juni, semua peserta yang berjumlah 15 cewek dan 15 cowok, mengikuti tes pertama yakni Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). UKBI ini mirip dengan TOEFL, tetapi karena berbahasa Indonesia jadi soalnya pun bahasa Indonesia. Disini saya perlahan mengenal teman-teman sesama finalis, meski tidak semua ingat namanya, hehe..many people join this competition.

Pada hari kedua, 5 Juni, saya kembali mengikuti serangkaian tes. Tes di hari kedua ini meliputi wawancara yang dibagi atas tiga sesi, pengetahuan bahasa (Indonesia, daerah, dan asing), mengenal struktur kaidah bahasa Indonesia, psikologi, dan budaya daerah. Tes hari kedua ini memakan waktu yang cukup lama, dari pagi hingga jam 3 sore. Selain karena waktu wawancaranya yang lama, di hari ini juga diumumkan 7 pasang cewek dan cowok yang maju ke babak grand final di hari ketiga (6 Juni). Well, sedikit hectic dan menegangkan sih šŸ˜€

Ada beberapa pertanyaan yang saya ingat ketika berbincang-bincang dengan juri pada hari kedua itu. Diantaranya pengetahuan berbahasa daerah dan berbahasa asing, dengan cara memperkenalkanĀ  diri. Saya menggunakan bahasa daerah asal saya, Komering, Palembang, dan bahasa Inggris. Dalam memperkenalkan diri ini, saya menyebutkan nama, tempat tanggal lahir, aktivitas saat ini, hobi, dan passion. Ketika berada pada juri ini juga, saya ingin menampilkan tari Mak Inang dan presentasi batik Jambi dengan memakai Tengkuluk, namun karena sang juri ternyata sudah mengenal saya waktu ikut pemilihan PPAN dimana saat itu saya juga menampilkan hal yang sama, maka beliau mengatakan: ā€œSudah, kayaknya nggak perlu, saya juga sudah tahu apa yang mau kamu tampilkan.ā€ Dan saya pun tertawa keras dalam hati, haha..

Selain itu, untuk pertanyaan pada juri psikologi, saya juga memperkenalkan diri. Setelah itu saya diminta untuk memilih satu gambar dari banyak gambar yang ada. Kemudian saya memilih gambar yang isinya terdapat keluarga yang membaca koran, lalu saya menginterpretasikan gambar tersebut, karena itu cocok dengan passion saya dan keluarga, membaca. Setelah selesai, saya diminta untuk menatap kertas kosong di atas meja, dan membayangkan siapa yang ada di kertas kosong itu kemudian menjelaskan impian apa yang bakal tercapai dari siapa yang dibayangkan. Lantas saya pun menggambarkan diri saya, meski tanpa menyebut kalau di kertas kosong itu adalah saya. Impian yang tercapai pun bukan pergi ke luar negeri yang saya sebutkan, melainkan membangun sekolah untuk anak-anak tidak mampu yang berbasisikan multiple intelligences, budaya, alam, dan agama. Pertanyaan terakhir dari juri bidang kaidah penggunaan bahasa Indonesia adalah membaca sebuah berita dan menjawab soal bahasa Indonesia dalam waktu 10 menit. Alhamdulillah tes hari kedua lancar, saya bersyukur karenanya, Allah Swt memberikan kemudahan dalam menjalani tes ini. Dan..ketika jam 2 diumumkan siapa 7 pasang cewek dan cowok yang maju ke babak grand final, alhamdulillah lagi saya diloloskanNya untuk maju ke grand final dengan peringkat ke-2. Well, the competition still continue tomorrow, I think!

Deg-degan hari ketiga pun dimulai. Setelah hari sebelumnya saya dan teman-teman gladi resik untuk menyambut hari grandĀ  final, kini deg-degannya semakin membuncah. Bukan karena takut nggak menang, tapi mesti berbicara di depan umum dan berlenggak-lenggok di panggung, haha.. Tapi alhamdulillahnya lagi, saya menjalani itu semua dengan baik. Saya mendapatkan nomor pertama untuk cewek yang maju ke depan dan mendapatkan topik, untungnya pilihan topik yang saya ambil justru saya ketahui, yakni penggunaan bahasa di kalangan remaja. Setelah diberikan waktu selama 1 menit untuk memikirkan apa yang bakal dipresentasikan dihadapan juri dan teman-teman, finally I did it. Saya menjelaskan penggunaan bahasa yang terbagi menjadi dua, yakni lisan dan tulisan, apa yang bisa anak muda lakukan dengan menggunakan dua bidang bahasa tersebut di kehidupan sehari-harinya, serta bagaimana saya sendiri menggunakan bahasa lisan dan tulisan dalam konteks bahasa daerah, Indonesia, dan asing. Setelah presentasi itu, saya lega sekali. Setidaknya saya sudah menyelesaikan satu misi, di tengah misi lenggak-lenggok yang masih akan berlangsung pada sesi terakhir nanti šŸ˜€

Pun sesungguhnya saya patut berterima kasih kepada panitia Duta Bahasa, karena sejak kecil dulu hingga menjadi mahasiswa, saya nggakl pernah berlenggak-lenggok di atas panggung lagi. Ketertarikan dalam hal seperti itu hanya mentok saat TK dan SD saja, haha..kemudian hilang terbawa arus minder! Jadi cukup beruntung saya bisa jalan di atas panggung, meski nggak sesempurna model, karena akhirnya mencicipinya lagi setelah beberapa tahun tidak menikmatinya. Meski begitu, lenggak-lenggok di atas panggung lumayan bikin parno saya hilang kok hehe..

Nah..pengumuman pemenang I, II, dan III pun dimulai. Kami para grandfinalist menjadi super deg-degan, siapa ya kira-kira yang bakal membawa nama Jambi ke tingkat nasional. Akhirnya setelah grandfinalist berada di atas panggung, Melly dan kak Dedi (DB 2009) membawa selempang dan piala kepada pemenang ke atas panggung. Saatnya deg-degan semakin bertambah. Setelah mereka keliling-keliling, muter-muter untuk waktu yang cukup lama, selempang Duta Bahasa untuk juara ke-3 diberikan kepada Linda dan kak Nicky. Kemudian selempang untuk juara ke-2 diberikan kepada saya dan Evin, lalu yang paling spontan bin terharu ketika selempang DB juara pertama diberikan kepada kak Meila dan Delon! Woowww, sesuai prediksi saya, dan ternyata benar!

Saya bersyukur diberikan selempang ini, meski mendapatkan juara ke-2. Nggak masalah bagi saya mau dapat juara atau tidak, yang penting saya bisa mendapatkan pengalaman dari kegiatan yang saya ikuti. :ā€™) Dan kepada kak Meila dan Delon, semangat ya untuk pemilihan Duta Bahasa tingkat nasionalnya. Proud of you guys, and do the best for Jambi!

INDONESIA RIO+20 GLOBAL YOUTH MUSIC CONTEST! Saatnya kamu ke Brazil!

Halo Anak Muda Indonesia! Ayo tunjukkan kreativitasmu kepada dunia.


Ini saatnya kamu utarakan aspirasi kepada para pemimpin dunia di Rio+20 Conference, Brazil!

Mau tau caranya?

 

IkutiĀ INDONESIA RIO+20 GLOBAL YOUTH MUSIC CONTEST!

Ā 

  • Apa itu Indonesia Rio+20 Global Youth Music Contest?

Rio +20 GYMC adalah sebuah proyek inisiatif dari NGO internasional bernamaĀ http://www.glocha.infoĀ dan sudah disetujui oleh UNCSDĀ yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemuda di bidang lingkungan khususnya pembangunan berkelanjutan serta agar suara pemuda dapat didengar oleh pembuat keputusan di Rio +20 (Earth Summit) melalui musik!

 

Jadi, para pemuda seluruh dunia dibidik untuk dapat berkontribusi di Rio+20 Conference melaluiMUSIK!

Kenapa musik? Karena musik adalah bahasa yang universal!

Semua orang pastinya suka mendengarkan musik šŸ™‚ Nah, kontes ini bertujuan agar anak muda mengekspresikan harapan, perhatian, dan pemikiran mereka terhadap masa depan dari bumi dengan menggunakan musik.

 

Tertarik? šŸ™‚

 

  • Persyaratan Indonesia Rio+20 Global Youth Music ContestĀ :

a. Peserta

– bisa perorangan maupun band, kalau misalnya band, yang mendaftar cukup 1 orang saja, orang ini juga bertugasĀ  sebagai Contact Person.

Ā berumur 15 sampai 30 tahun untuk katagoriĀ pemuda, dan berumur 14 tahun ke bawah untuk katagoriĀ anak-anakĀ (saat pendaftaran anak-anak harus disertai persetujuan orang tua).

– setiap peserta hanya boleh submit 1 video ya, jadi tampilkan karyamu sebaik mungkin šŸ™‚

 

b. Musik

– BuatĀ lagu dan videoclipĀ yang bertema paling tidak salah satu dari 3 pilarĀ sustainable development: lingkungan, ekonomi, maupun sosial.Ā Tips : perdalam tema lingkungan dan bikin lirik yang berhubungan dengan Rio+20 dan UNSCD.

– harus original dan belum pernah dipublikasikan.

– berdurasi minimal 2 menit dan maksimal 5 menit.

– musiknya boleh ber-genre apa aja dan videonya boleh pake teknik apa saja, yang penting gambarnya bisa terlihat jelas, begitupun dgn suaranya, oleh juri.

– bahasa boleh menggunakan bahasa Indonesia, tapi disarankan menggunakan Bahasa Inggris agar mudah dipahami (kreativitas tidak terbatas šŸ™‚

 

pendaftaran sama sekali tidak dipungut biaya alias GRATIS!!

Gampang kan cara ikutannya?

 

INGAT Deadline pengumpulan video adalahĀ 18 Maret 2012, midnight GMT!

Detail cara pengiriman/submit video akan dijelaskan secepatnya.

 

  • Hadiah !!

Setelah melalui tiga penjurian di tingkat nasional (Indonesia), regional (Asia), dan Internasional, pemenang utama dari Rio+20 Global Youth Music Contest ini akan mendapat tiga tiket gratis (akomodasi, tranportasi, visa dll gratis) untuk mengikutiĀ Rio +20 di Brazil!

Selain itu , mereka yg jd juara pertama akan tampil di hadapan para pemimpin dunia untuk mempersembahkan karya mereka.

Keren banget kaan?? šŸ™‚

 

Jadi tunggu apalagi?

SEGERA SIAPKAN KARYA TERBAIKMU UNTUK DIDENGAR OLEH SELURUH DUNIA!

 

Terus update perkembangan mengenai Indonesia Rio+20 Global Youth Music Contest, melalui :

WebsiteĀ Ā Ā Ā Ā  : http://www.indonesiariogymc.tumblr.com

emailĀ Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā  : indonesia_rio20gymc@yahoo.com

twitterĀ Ā Ā Ā Ā Ā Ā  : @indo_rio20gymc

facebookĀ Ā Ā  : Indonesia Rio+20 Global Youth Music Contest

Lomba Edit Foto Lingkungan Xpresi Jambi Ekspres!

Xpresi Jambi Ekspres bekerja sama dengan Indosat dan Walhi Jambi mengadakan even buat anak muda Jambi. Mo tahu apa aja? Baca info selengkapnya di bawah ini ya guys.

Hijaukan Lingkunganmu Melalui Lomba Edit Foto Lingkungan!

X-aholic, Hari Lingkungan Hidup yang dirayakan setiap 5 Juni di seluruh dunia ini menjadi even Xpresi JE bulan Juni lho, so Xpresi JE memberikan kesempatan buat X-aholic untuk menyampaikan pesan lingkungan lewat foto yang kamu edit. Mo ikutan? Baca dulu persyaratannya yaā€¦

Persyaratan:
1. Terbuka untuk pelajar (SMP dan SMA) dan mahasiswa se-Provinsi Jambi.
2. Peserta dapat mengedit salah satu dari ketiga foto, yaitu Pohon, Sungai Batanghari, dan Sampah. Ketiga foto tersebut bisa di-copy dari FB Xpresi dengan akun: Xpresi Jambi Ekspres.
3. Program olah foto yang digunakan bebas, antara lain Paint, Adobe Photoshop, Photoscape, ACDsee, Freehant, Corel.
4. Peserta hanya bisa mengirimkan satu foto terbaik hasil editing kamu untuk diikutsertakan.
5. Hasil edit foto dikirim (tag) ke FB Xpresi, dengan akun FB: Xpresi Jambi Ekspres disertai dengan judul foto (maksimal empat kata).
6. Sertakan biodata (Nama, TTL, Asal Sekolah/Kampus) dan nomor handphone Indosat (IM3, Mentari, Matrix, atau Star One) yang bisa dihubungi panitia.

Keterangan:
1. Batas pengiriman edit foto hingga tanggal 26 Juni 2010.
2. Pengumuman 15 foto yang lulus seleksi akan diterbitkan pada 28 Juni 2010.
3. Pengumuman pemenang pada 9 Juli 2010 di rubrik Xpresi Jambi Ekspres.
4. Peserta akan memperebutkan Juara I, II, III, Juara Harapan I, II, III, dan Juara Favorit.

Oh ya, khusus untuk Juara Favorit, dipilih dengan sistem polling SMS terbanyak.
Caranya? GAMPANG kok, ketik aja:
LEFL(spasi)NOMOR URUT NOMINATOR kirim ke 7771.
Polling SMS dimulai 28 Juni-7Juli 2010.
Bagi pengirim polling terbanyak akan dipilih 10 pemenang,
yang masing-masing mendapatkan voucher @50.000.

Guys, Xpresi tunggu ya hasil edit foto lingkunganmu. Ada yang mo ditanyain? Hubungi aja contact person Xpresi ini ya, 085768459400. Sssttā€¦para pemenang akan memperoleh: handphone, voucher, merchandise, dan sertifikat. Tunggu apalagi? Letā€™s join ya X-aholic!